PENDAHULUAN
Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang Garis-Garis Besar
Haluan Negara Republik Indonesia 1993, yang bertalian dengan bidang kebudayaan
dalam kaitannya dengan bahasa dan sastra, antara lain mengemukakan bahwa:
“Pembinaan
bahasa daerah”—yaitu “bahasa yang lazim dipakai dalam suatu daerah, bahasa suku
bangsa” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988:
66)—“perlu terus dilanjutkan dalam rangka mengembangkan serta memperkaya
perbendaharaan bahasa Indonesia dan khazanah kebudayaan nasional sebagai salah
satu unsur jati diri dan kepribadian bangsa.”— Selanjutnya,—“Perlu ditingkatkan
penelitian, pengkajian dan pengembangan bahasa dan sastra daerah, serta
penyebarannya melalui berbagai media.” (Ketetapan MPR RI 1993, GBHN, 1993:
100).
A.
Latar Belakang
Pulau Sumbawa adalah
pulau terbesar kedua di Nusa Tenggara Barat yang didiami oleh dua suku besar, suku Sumbawa dan suku Bima. Tiap-tiap
suku tersebut memiliki bahasa komunikasi yang berbeda-beda. Suku Bima/ Mbojo
menggunakan Bahasa Bima sebagai bahasa pengantar dalam berinteraksi satu sama
lain sedangkan Suku Sumbawa/Semawa menggunakan bahasa Semawa dalam komunikasi
sehari-hari.
Bahasa Semawa, terdiri
dari beberapa dialek yaitu: dialek Semawa, dialek Seteluk, dialek Taliwang, dan
dialek Jereweh. Dalam hal ini, pembahasan akan difokuskan pada Bahasa Semawa
Dialek Jereweh, yang untuk selanjutnya akan disingkat dengan BSDJ. BSDJ
memiliki keunikan berupa tingkat kecenderungan penggunaan fonem [u] dan [o]. Contohnya
pada kata utun-utun ‘sebangsa
forifera yang dapat dimakan, warnanya hijau, bentuknya seperti akar-akaran,
rasanya gurih, hidup di laut’, dalam dialek Semawa dilafalkan [u.tEn-u.tEn],
dialek Seteluk [u.tIn-u.tIn], dialek Taliwang [u.tÓ™n-u.tÓ™n], dan dalam dialek Jereweh dilafalkan [u.tUn-u.tUn].
Pengenalan BSDJ,
menurut penulis, dirasa sangat penting sekarang ini mengingat keberadaan bahasa
daerah sebagai identitas suatu suku harus tetap dipertahankan. Bahasa akan
terus bertahan dan akan tetap ada bila masih ada orang yang mengerti dan
menggunakan bahasa tersebut. Harus disadari bahwa telah banyak bahasa yang
hilang dan musnah dikarenakan ketidakpedualian masyarakat akan bahasa tersebut.
Tentu, penulis sebagai penutur asli BSDJ tidak menginginkan hal tersebut
terjadi pada BSDJ.
Dalam rangka
mempertahankan dan melestarikan BSDJ, maka penulis memutuskan untuk menulis
kamus tentang Flora dan Fauna dalam BSDJ. Pemilihan topik ini bukanlah tanpa
alasan. Keberadaan flora dan fauna di Sumbawa merupakan kekayaan yang tidak
ternilai harganya. Didapati begitu banyak dan beraneka ragam flora maupun fauna
yang menarik dan patut untuk diteliti serta dipelajari. Kamus ini, selanjutnya,
dimaksudkan sebagai sarana pendataan potensi Sumbawa dari segi keanekaragaman
flora dan faunanya. Selain itu, dengan semakin banyaknya pendatang di daerah
Sumbawa khususnya Jereweh, diharapkan keberadaan kamus ini dapat mempermudah mereka
untuk memperlajari BSDJ dari segi flora dan faunanya sehingga ke depan
diharapkan BSDJ bukan hanya digunakan oleh penduduk pulau Sumbawa saja tetapi
setiap orang yang datang dan menetap di pulau Sumbawa.
B.
Tujuan
Tujuan penyusunan kamus
dwibahasa Bahasa Sumbawa Dialek Jereweh – Indonesia adalah:
1.
Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa
Indonesia dan khazanah kebudayaan nasional.
2.
Untuk mempertahankan dan melestarikan
BSDJ.
C.
Manfaat
Kamus dwibahasa Bahasa
Sumbawa Dialek Jereweh – Indonesia ini, diharapkan dapat mempermudah pemakai
kamus dalam mempelajari BSDJ khususnya tentang flora dan fauna. Selain itu,
kamus BSDJ juga diharapkan sebagai sarana pendataan keanekaragaman flora dan
fauna di Sumbawa.
D.
Teknik Penyajian Data
Data dalam kamus
dwibahasa bahasa Sumbawa dialek Jereweh – Indonesia ini, disajikan secara
alfabetis, sinonimis, dan logis, serta dilengkapi dengan transkripsi fonetis.
Sehingga mempermudah pemakai kamus dalam memahami serta melafalkan kosa kata BSDJ.
Data-data dalam kamus
dwibahasa ini, diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, yaitu dengan
mewawancarai penutur asli BSDJ.
DATA
A
A.niq
[a.nI?] n lebah madu; sebangsa serangga yang
dapat menghasilkan madu (benda cair yang rasanya manis dan bisa dijadikan
obat).
A.iq
a.niq [a.I? a.nI?] n madu.
A.pi.pi.lo
[a.pi.pi.lo]
n kunang-kunang; binatang kecil sebangsa serangga yang mengeluarkan cahaya di
malam hari.
A.ras
[a.ras] n kangkung; tanaman air, warnanya hijau (enak dimakan sebagai sayur).
A.ruq
[a.rU?] n tanaman dikotil, yang berdaun kecil,
batangnya berduri, digunakan sebagai bahan pelengkap hidangan sepat (makanan khas Sumbawa).
A.suq
[a.sU?] n anjing; binatang menyusui yang dipelihara sebagai binatang penjaga
atau untuk berburu.
An.tap
[an.tap’] n kacang panjang; kacang yang pohonnya merambat dan melilit; buahnya
panjang berbiji-biji; dapat digunakan sebagai sayur atau lalapan.
B
Ba.geq
[ba.gE?] n asam; buah yang rasanya asam, dapat dipakai sebagai bahan sayuran.
Don
bageq [dɔn ba.gE?] n daun asam.
Pun
ba.geq [pUn ba.gE?] n pohon asam.
Ba.i
[ba.yi] n babi; jenis binatang yang berkembangbiak dengan cara beranak,
bermoncong mulutnya, dan dagingnya dapat dikonsumsi sebagian orang.
Ba.loq
[ba.lÉ”?] n buaya; binatang melata berdarah dingin
(bertubuh besar dan pemakan daging), kulitnya terbuat dari zat tanduk.
Ba.so
[ba.so] n jagung; jenis tanaman monokotil yang berumur pendek; dapat digunakan
sebagai makanan pokok pengganti beras.
Ba.so.te.bu
[ba.so.tÓ™.bu] n tebu; jenis
tanaman monokotil yang mengandung air yang rasanya manis (untuk bahan gula).
Be.ak
[be.yak’] n hewan sebangsa bebek.
Be.dus
[bÓ™.dUs] n kambing; binatang
berkaki empat memamah biak dan bertanduk (lebih kecil daripada sapi).
Be.leq
[bÓ™.lE?] n ular; binatang melata
dan berbisa.
Be.lo.kok
[bÓ™.lÉ”.kÉ”k’] n bangau; binatang dari keluarga aves (burung) yang
berkaki dan berleher panjang.
Be.ne.nang
[bә.ne.naŋ] n cumi-cumi yang
berukuran besar.
Be.re.ran
[bÓ™.re.ran] n kadal.
Be.ru.tik
[bÓ™.ru.tIk’] n cicak; binatang
merayap berkaki empat, pemakan serangga.
Beng.ki.wa
[bәŋ.ki.wa] n entok; hewan
sebangsa bebek, berukuran lebih besar dari bebek.
Ber.tong
[bәr.tɔŋ] n burung bertong;
warnanya hitam, telurnya besar.
Bo.boq
[bÉ”.bÉ”?]
n landak laut; binatang berduri panjang dan runcing serta hidup di laut.
Bo.dok
[bÉ”.dÉ”k’]
n kucing; hewan menyusui berkaki empat, berbulu, suka berburu tikus.
Bo.kar
[bo.kar] n labu siam; tanaman merambat, buahnya berukuran besar dan dapat
diolah sebagai sayur.
Bo.teq
[bo.tE?]
n monyet; kera yang bulunya berwarna keabu-abuan dan berekor panjang.
Bru.nei
[bru.nei] n buah yang rasanya manis, ukurannya kecil, mirip bidara.
Bu.sur
[bu.sUr]
n tanaman perdu, daunnya kecil-kecil warna hijau, bunga berwarna merah muda.
C
Ca.be
[ca.be] n cabai; lombok; jenis tumbuhan yang berasa pedas serta dapat digunakan
sebagai bahan sayuran.
Ce.ru.ring
[cÓ™.ru.rIÅ‹] n duku; buah yang
rasanya manis, dagingnya berwarna putih, ukurannya kecil, buahnya bergerombol
(enak dimakan).
Cer.meq
[cÓ™r.mE?] n belimbing wulu;
tanaman perdu, buahnya lonjong, dapat digunakan sebagai bahan masakan (perasa
asam), dapat juga digunakan untuk mengobati jerawat.
D
Dang.kong
[daŋ.kɔŋ]
n burung hantu; burung yang hanya keluar pada malam hari.
Do.ma
[do.ma] n domba; jenis kambing yang berbulu tebal.
Du.ri.an
[du.ri.yan] n sirsak; tanaman perdu, buahnya berdaging putih, agak masam, kulit
buahnya berwarna hijau dan berduri tumpul.
E
E.taq
[e.ta?] n sirih; tumbuhan merambat, daunnya dimakan bercampur gambir.
Em.paq
[Ó™m.pa?] n ikan; jenis binatang
yang hidup di dalam air dan umumnya berinsang.
Em.paq
a.se-a.se [Ó™m.pa?
a.se-a.se] n ikan yang berukuran kecil, biasanya diolah menjadi ikan
asin (geri).
Em.paq
ba.nang [Ó™m.pa?
ba.naŋ] n ikan bandeng.
Em.paq
be.tok [Ó™m.pa? bÓ™.tÉ”k’] n ikan betok; jenis ikan air tawar,
rasanya gurih, warnanya hitam.
Em.paq
blu.kus [Ó™m.pa?
blu.kUs] n ikan air tawar, warnanya hitam, dan berlendir.
Em.paq
do.leq [Ó™m.pa?
do.lE?] n ikan gabus; ikan yang hidup di air tawar, warnanya hitam, licin, dan
kepalanya mirip ular.
Em.paq
in.jong [әm.pa? In.jɔŋ]
n ikan lemuru yang ukurannya kecil; Sardinella
lemuru.
Em.paq
ke.ta.mak [Ó™m.pa?
kÓ™.ta.mak’] n ikan laut, berukuran sedang, dagingnya gurih (cocok untuk sepat).
Em.paq
ke.tom.bong [Ó™m.pa?
kә.tɔm.bɔŋ] n ikan laut,
ukurannya sedang, tubuhnya lonjong, sisiknya berwarna perak kecil-kecil.
Em.paq
la.yang [Ó™m.pa?
la.yaŋ] n jenis ikan laut yang dapat melayang.
Em.paq
la.yor [әm.pa? la.yɔr] n jenis ikan laut yang badannya panjang
dan bentuk tubuhnya pipih, berwarna putih keperak-perakan.
Em.paq
me.nga.li [Ó™m.pa? mÓ™.Å‹a.li]
n ikan laut, ukurannya sedang, sisiknya berwarna perak, dagingnya gurih (cocok
untuk sepat).
Em.paq
men.jaer [Ó™m.pa?
mÓ™n.jaEr] n ikan mujair; ikan air tawar, rasanya gurih, cocok untuk sepat, kelaq ruku, dan singang (masakan khas Sumbawa).
Em.paq
pa.ri [Ó™m.pa?
pa.ri] n ikan pari; ikan laut, bentuknya pipih, sebagian tulangnya adalah
tulang rawan.
Em.paq
po.got [әm.pa? pɔ.gɔť] n ikan batu; ikan laut yang kulitnya
keras berwarna hitam, dagingnya lembut dan gurih.
Em.paq
ru.maq [Ó™m.pa?
ru.ma?] n ikan laut, ukurannya sedang, bentuknya lonjong, sisiknya kecil
berwarna perak.
Em.paq
si.mur [Ó™m.pa?
si.mUr] n ikan air tawar, berpatil, badannya licin dan bersungut (gurih
rasanya).
Em.paq
ta.man [Ó™m.pa?
ta.man] n ikan lemuru yang ukurannya besar; Sardinella lemuru.
G
Ga.goq
[ga.gÉ”?]
n labah-labah; serangga berkaki delapan, membuat rumah sekaligus perangkap
mangsa seperti jarring-jaring.
Ga.sal
[ga.sal] n delima; tumbuhan perdu dengan cabang yang rendah dan berduri jarang,
daunnya kecil-kecil agak kaku berwarna hijau mengkilap, buahnya berkulit
kekuning-kuningan, bijinya bisa dimakan dan untuk obat.
Ge.mi
[gÓ™.mi] n kuman yang hidup di bulu binatang;
ukurannya sangat kecil, hampir tak terlihat.
Ge.nem.pel
[gÓ™.nem.pel] n kepiting air tawar,
warnanya hitam, ukurannya kecil.
Gem.pu.rang
[gәm.pu.raŋ] n molusca yang
hidup di air tawar; sebangsa siput air tawar, ukurannya kecil.
Gol
[gɔl]
n bidara; pohon yang banyak dijumpai di daerah tandus, buahnya bulat kecil berwarna
orange dan enak dimakan.
Gu.tu
[gu.tu]
n kutu; serangga yang tidak bersayap dan menghisap darah (bersifat parasit).
I
I.ruq
[i.rU?]
n lebah; jenis lebah yang tidak dapat menghasilkan madu.
J
Ja.ran
[ja.ran] n kuda; mamalia berkaki empat, dipelihara untuk dipekerjakan (menarik
cidomo), juga sebagai binatang pacuan.
Je
[je] n jahe; tumbuhan monokotil yang merupakan rempah-rempah.
Je.la.ti
[je.la.ti] n cacing; binatang melata yang bertubuh kecil, yang hidup dalam
tanah, air, dsb.
Jem.paeq
[jÓ™m.paE?] n tumbuhan yang dapat
dimasak sebagai sayur, rasanya pahit, biasanya tumbuh di pinggiran selokan atau
rawa.
Jet
[jeť] n tumbuhan dikotil yang berbatang besar, buahnya manis, berwarna ungu, dan
berukuran kecil.
Jon.tal
[jɔn.tal]
n lontar; pohonnya mirip pohon kelapa, buahnya dapat dimakan (rasanya manis,
dagingnya bening seperti daging rambutan), daunnya dapat digunakan sebagai
kulit rokok dan cetakan menjareal (jajanan
khas Sumbawa).
K
Ke.boq
[kÓ™.bÉ”?] n kerbau; mamalia berkaki empat,
dipelihara untuk diambil dagingnya, juga untuk membajak sawah.
Ke.ca.ma
[kÓ™.ca.ma] n kecambah; tumbuhan
kecil yang baru tumbuh dari biji kacang-kacangan (yang disemaikan).
Ke.da.toq
[kÓ™.da.tÉ”?] n kepompong; bakal kupu-kupu; bakal serangga yang
berada dalam stadium ketiga sebelum berubah menjadi kupu-kupu.
Ke.dit
[kÓ™.dIÅ¥] n burung pipit; ukurannya kecil, lincah, biasanya menghisap sari
bunga, suaranya mencicit.
Ke.ke.dek
[kÓ™.kE.dEk’] n sebangsa serangga, suaranya
mirip suara jangkrik, ukurannya besar, mirip kecoak tapi tidak memiliki antena.
Ke.ku.duq
[kÓ™.ku.dU?] n capung; serangga yang
mirip helikopter.
Ke.ku.lat
[ke.ku.lať]
n jamur; jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak berbuah, yang berkembang
biak dengan spora (bentuknya seperti payung dan banyak macamnya).
Ke.ku.ra
[kÓ™.ku.ra] n kura-kura; binatang melata berkaki
empat yang kulit punggungnya menyerupai helm.
Ke.le [ke.le] n kelor; pohon menggurai yang daunnya
biasanya dipakai sayur (buahnya bernama kelentang).
Ke.mang
[kә.maŋ] n bunga; bagian tumbuhan yang
merupakan bakal buah (warnanya indah beragam); kembang.
Ke.mang
je.pun [kә.maŋ
jÓ™.pUn] n bunga kamboja.
Ke.mang
ke.le [kә.maŋ
ke.le] n bunga kelor.
Ke.mang
ke.tu.jur [kә.maŋ
kÓ™.tu.jUr] n bunga turi.
Ke.mang
ta.i a.yam [kә.maŋ
ta.yi a.yam] n bunga marigold; bunga
yang berwarna kuning dan berbau.
Ke.na.ngo
[kÓ™.na.Å‹o] n walang sangit;
serangga yang memiliki bau khas, merupakan hama tanaman.
Ke.pon.dong
[kә.pɔn.dɔŋ] n buah yang rasanya
manis, bergerombol seperti anggur, berukuran kecil, dagingnya berwarna merah
muda, kulitnya berwarna kuning.
Ke.ri.taq
[kÓ™.ri.ta?] n gurita; octopus; hewan laut yang memiliki tentakel dan berkepala besar.
Ke.ta.bang
[kә.ta.baŋ] n ubi; tumbuhan
menjalar atau berupa perdu yang berumbi besar dan berdaging serta berdaun
menjari; termasuk dalam kelas dikotil.
Ke.ta.bang
bi.son [kә.ta.baŋ
bi.sɔn] n ubi yang berwarna ungu.
Ke.ta.bang
lagiq [kә.ta.baŋ
la.gI?] n ubi yang berbentuk agak bulat, dagingnya lembut.
Ke.ti.mus
[kÓ™.ti.mUs] n tanaman perdu yang aromanya khas,
daun mudanya berwarna coklat (digunakan sebagai bahan sepat), buahnya manis dan enak dimakan.
Ke.tu.jur
[kÓ™.tu.jUr] n daun
turi; tanaman dikotil yang dapat dimasak sebagai sayur, rasanya agak pahit.
Ko.lo
[ko.lo] n burung perkutut; jenis burung yang suaranya merdu.
Ku.lur
[ku.lUr]
n tanaman yang buahnya seperti buah nangka namun ukurannya kecil (enak dimakan
sebagai sayur), daunnya menjari.
L
La.toq
[la.tÉ”?]
n porifera berukuran kecil seperti paku.
Le.ne
[le.ne]
n semangka; tanaman rambat, buahnya besar, bentuknya bulat, dagingnya berwarna
merah, banyak mengandung air.
Le.pang
[le.paŋ] n kodok; katak; jenis binatang berkaki empat, pemakan serangga, dan
pandai melompat.
Len.taq
[lEn.ta?] n lintah; hewan yang tubuhnya pipih, dapat menghisap darah.
Li.nung
[li.nUÅ‹]n belut; jenis ikan yang hidup di air tawar terutama di lumpur,
bentuknya seperti ular dan warnanya coklat kehitam-hitaman (bisa dimakan).
Li.saq
[li.sa?]
n telur kutu; biasanya menempel pada batang rambut, warnanya bening mengkilap.
Lo.as
[lo.was] n lengkuas; tanaman monokotil yang merupakan rempah-rempah.
Lom.paq
[lɔm.pa?]
n talas; jenis tanaman hias, umbinya dapat diolah sebagai makanan dan bahan
obat-obatan.
Lon.to
[lɔn.to] n tumbuhan merambat.
Lon.to
pri.ya [lɔn.to pri.ya] n tanaman
pare yang merambat.
Lon.to
po.na [lɔn.to po.na] n tanaman
labu yang merambat.
M
Ma.ko
[ma.ko]
n tembakau; tumbuhan yang ditanam di dataran rendah, berdaun lebar untuk bahan
utama rokok.
Ma.ta.no
[ma.ta.no] n sebangsa serangga, sayapnya berkilau warna hitam, biru, ungu.
Ma.yung
[ma.yUÅ‹] n rusa; kijang; menjangan.
Mi.a
[mi.ya]
n tumbuhan yang buahnya dapat dimasak sebagai sayur; buahnya sangat berlendir.
N
Nis
[nIs] n cumi-cumi yang berukuran kecil.
Nya.le
[ña.le] n cacing wawo (bisa dimakan).
Nya.muq [ña.mU?] n jambu; pohon perdu yang banyak
macamnya (jambu air, jambu biji, jambu monyet, dsb).
Nya.muq
a.iq [ña.mU? a.yI?] n jambu air.
Nya.muq
ba.tu [ña.mU? ba.tu] n jambu biji.
Nya.muq
so.an [ña.mU? so.wan] n jambu monyet.
Nyur
[ñUr] n kelapa; tumbahan yang biasanya tumbuh di pantai; air dan santannya
dapat digunakan sebagai bahan dasar nata de coco; buah kelapa dapat diolah
menjadi minyak goreng.
O
O.me [o.me]
n kerang air payau; bentuknya pipih, warnanya hitam, rasanya gurih.
P
Pa.ce
[pa.ce] n mengkudu; pohon yang daunnya lebar dan buahnya yang sudah matang
berasa agak pedas (biasanya untuk ramuan obat).
Pa.de
[pa.de] n padi; tanaman pangan yang batangnya kecil beruas-ruas dan buahnya
berbiji tunggal; tumbuhan yang menghasilkan beras.
Pa.ya
[pa.ya]
n pepaya; tumbuhan berbatang lurus tidak beranting, buahnya menempel pada
batang dan dagingnya lunak (rasanya manis).
Pe.lam
[pÓ™.lam] n mangga; tanaman perdu
yang buahnya manis (enak dimakan), daging buahnya berwarna kuning, merupakan
tanaman musiman.
Pe.li.saq
[pÓ™.li.sa?] n tanaman yang dapat dimasak
sebagai sayur, ukurannya kecil dan pendek, buahnya bergeligir lima buah.
Pe.pang
[pe.paŋ]
n laron; sebangsa serangga yang memiliki dua pasang sayap, warnanya kuning,
suka tempat yang terang.
Pi.o
[pi.yo]
n burung; binatang yang termasuk jenis unggas, berkaki dua, dan bersayap
(biasanya bisa terbang); sebutan jenis unggas yang bisa terbang.
Pi.o
ko.ak.ka.o [pi.yo ko.wak’.ka.wo] n burung yang
memiliki suara yang khas.
Po.na
[po.na] n labu; tanaman rambat berdaun keriting, buahnya besar berwarna kuning,
dapat diolah sebagai sayur dan jajanan.
Pri.a
[pri.ya] n pare; tanaman merambat yang dapat dimasak sebagai sayur dan rasanya
pahit.
Pun.tiq
[pUn.tI?] n pisang; tanaman yang hanya dapat berbuah sekali, buahnya bersisir,
rasanya manis.
Ko.song
pun.tiq [ko.sɔŋ pUn.tI?] n jantung
pisang.
Pun.tiq
ma.sak i.jo [pUn.tI? ma.sak’ i.jo] n pisang yang
apabila buahnya berwarna hijau, lonjong.
Pun.tiq
sa.ba [pUn.tI? sa.ba] n pisang yang buahnya dapat diolah
sebagai pisang goreng.
Pun.tiq
sang [pUn.tI? saŋ] n pisang yang bentuk dan rasanya
seperti puntiq susu, namun ukurannya
lebih besar.
Pun.tiq
su.su [pUn.tI? su.su] n pisang yang buahnya kecil,
berwarna kuning, rasanya manis.
R
Ra.se
[ra.se]
n musang; luwak; binatang malam (menyusui) yang suka makan ayam atau
buah-buahan.
Re.bu
[rÓ™.bu] n rumput; tumbuhan
pendek yang berbatang kecil.
Re.ngit
[rÓ™.Å‹IÅ¥] n nyamuk; binatang
kelas serangga yang menghisap darah manusia maupun binatang (berkembang biak
dengan bertelur dan menetas di air).
Re.se.lat
[rә.sә.lať] n kerang air laut.
Ren.tek
[rEn.tEk’] n biawak; jenis binatang melata, berkaki empat.
Ru.ku
[ru.ku]
n tanaman dikotil, mirip kemangi, aromanya khas, dapat digunakan untuk lalapan.
S
Sa.gar
[sa.gar] n tumbuhan dikotil yang dapat dimasak sebagai sayur; memiliki bunga
berukuran kecil yang berwarna merah tua.
Sa.te
a.te
[sa.te a.te] n tanaman yang berwarna ungu kehijauan, digunakan sebagai obat.
Sam.pi
[sam.pi] n sapi; binatang ternak berkaki empat, berkembang biak dengan beranak
(dimanfaatkan tenaga dan diambil dagingnya).
Sang
[saŋ] n merica; lada.
Se.so.let
[sÓ™.so.lEÅ¥] n tanaman rambat yang biasanya dimasak sebagai sayur, daunnya oval,
teksturnya agak keras, berwarna hijau tua.
Si.soq
[si.sÉ”?]
n molusca yang hidup di air tawar.
So.re
[so.re] n kepiting air payau.
T
Te.des
[tE.dEs] n semut; serangga yang
hidup berkelompok dan bergotong royong.
Te.des
bu.nga [tE.dEs bu.Å‹a] n semut kecil coklat kehitam-hitaman,
memiliki aroma yang khas.
Te.des
mi.ra [tE.dEs mi.ra] n semut yang berwarna merah,
gigitannya terasa gatal dan panas.
Te.des
pi.sak [tE.dEs pi.sak’] n semut yang berwarna hitam,
menyenangi buah-buahan seperti jambu, dsb.
Te.ko.kang
[tә.ko.kaŋ] n keong sawah;
berwarna hirtam, hidup di daerah berlumpur.
Te.me.ra.rak
[tÓ™.mÓ™.ra.rak’] n serangga yang berkaki
delapan, kakinya panjang, tubuhnya rambing, warnanya cokelat bening, rumahnya
seperti jaring, namun tidak serapi jaring labah-labah.
Te.me.re.ne
[tÓ™.mÓ™.re.ne] n rayap; serangga yang ukurannya
kecil, berwarna kuning, pemakan kayu.
Te.me.ro.kos
[tә.mә.rɔ.kɔs] n hewan air, biasanya hidup di
sungai, warnanya bening, hidup berkoloni.
Te.mu.an
[tÓ™.mu.wan] n tawon; jenis lebah yang memiliki
sengat, tidak dapat menghasilkan madu.
Te.mu.an
keng.kang [tÓ™.mu.wan
kEŋ.kaŋ] n tawon yang ukuran besar, berwarna coklat kehitaman.
Te.mu.ruk
[tÓ™.mu.rUk’] n tanaman yang
buahnya besar, panjang, berwarna hijau, buahnya bergeligir (seperti bintang),
dapat dimasak sebagai sayur.
Te.nge.rang
[tә.ŋә.raŋ] n semut merah yang berukuran besar.
Te.rong
[tә.rɔŋ]
n terung.
Te.rong
be.lo [tә.rɔŋ
be.lo] n terung yang panjang, dan berwarna hijau.
Te.rong
ke.la.tik [tә.rɔŋ
kÓ™.la.tIk’] n tomat.
Te.rong
pa.raq [tә.rɔŋ
pa.ra?] n terung yang rasanya sepat, buahnya berwarna kuning, berukuran kecil,
dan bentuknya bulat.
Te.rong
re.ngeq [tә.rɔŋ
rÓ™.Å‹E?] n terung yang berbentuk
bulat, kecil, dan krenyes.
Te.rong
u.ngu [tә.rɔŋ
u.Å‹u] n tanaman terung panjang, dan berwarna ungu; dapat dimasak sebagai sayur.
Te.rong
u.nyil [tә.rɔŋ
u.ñIl] n terung yang berwarna ungu, berukuran kecil, bentuknya bulat.
Tel.du
[tÓ™l.du] n kalajengking; jenis serangga yang memiliki
kaki berpasang-pasangan (bagian kaki depan bersupit), dan ekornya ada
sengatnya.
Ti.num
[ti.nUm] n mentimun; tumbuhan menjalar yang buahnya bulat panjang; sering
digunakan untuk lalapan.
To.keq
[to.kE?] n tokek; binatang merayap seperti cicak (lebih besar dari cicak), dan
kulitnya kasap berbintil-bintil.
U
U.nal
[u.nal]
n lumut; tumbuhan (hijau atau kekuning-kuningan) yang tumbuh banyak dan
berkelompok membentuk hamparan menyerupai beledru pada batu, kayu, tanah, dsb.
U.tun-u.tun
[u.tUn-u.tUn] n sebangsa forifera yang dapat dimakan, warnanya hijau, bentuknya
seperti akar-akaran, rasanya gurih, hidup di laut.
U.yang
[u.yaŋ]
n udang; binatang laut berkulit keras, dan berbuku-buku badannya.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa, kosa kata tentang flora dan fauna dalam bahasa Sumbawa
dialek Jereweh, tidak ada yang diawali dengan fonem /f/, /h/, /q/, /v/, /w/,
/x/, /y/, dan /z/. Selain itu, tidak terdapat bunyi [x], [Å¡], [z], [v], dan
[f].
0 komentar:
Posting Komentar