Selasa, 01 November 2011

Kamus Flora & Fauna Bahasa Sumbawa Dialek Jereweh - Indonesia





PENDAHULUAN

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia 1993, yang bertalian dengan bidang kebudayaan dalam kaitannya dengan bahasa dan sastra, antara lain mengemukakan bahwa:
“Pembinaan bahasa daerah”—yaitu “bahasa yang lazim dipakai dalam suatu daerah, bahasa suku bangsa” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988: 66)—“perlu terus dilanjutkan dalam rangka mengembangkan serta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia dan khazanah kebudayaan nasional sebagai salah satu unsur jati diri dan kepribadian bangsa.”— Selanjutnya,—“Perlu ditingkatkan penelitian, pengkajian dan pengembangan bahasa dan sastra daerah, serta penyebarannya melalui berbagai media.” (Ketetapan MPR RI 1993, GBHN, 1993: 100).

A. Latar Belakang
Pulau Sumbawa adalah pulau terbesar kedua di Nusa Tenggara Barat yang didiami oleh  dua suku besar, suku Sumbawa dan suku Bima. Tiap-tiap suku tersebut memiliki bahasa komunikasi yang berbeda-beda. Suku Bima/ Mbojo menggunakan Bahasa Bima sebagai bahasa pengantar dalam berinteraksi satu sama lain sedangkan Suku Sumbawa/Semawa menggunakan bahasa Semawa dalam komunikasi sehari-hari.
Bahasa Semawa, terdiri dari beberapa dialek yaitu: dialek Semawa, dialek Seteluk, dialek Taliwang, dan dialek Jereweh. Dalam hal ini, pembahasan akan difokuskan pada Bahasa Semawa Dialek Jereweh, yang untuk selanjutnya akan disingkat dengan BSDJ. BSDJ memiliki keunikan berupa tingkat kecenderungan penggunaan fonem [u] dan [o]. Contohnya pada kata utun-utun ‘sebangsa forifera yang dapat dimakan, warnanya hijau, bentuknya seperti akar-akaran, rasanya gurih, hidup di laut’, dalam dialek Semawa dilafalkan [u.tEn-u.tEn], dialek Seteluk [u.tIn-u.tIn], dialek Taliwang [u.tÓ™n-u.tÓ™n], dan dalam dialek Jereweh dilafalkan [u.tUn-u.tUn].
Pengenalan BSDJ, menurut penulis, dirasa sangat penting sekarang ini mengingat keberadaan bahasa daerah sebagai identitas suatu suku harus tetap dipertahankan. Bahasa akan terus bertahan dan akan tetap ada bila masih ada orang yang mengerti dan menggunakan bahasa tersebut. Harus disadari bahwa telah banyak bahasa yang hilang dan musnah dikarenakan ketidakpedualian masyarakat akan bahasa tersebut. Tentu, penulis sebagai penutur asli BSDJ tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada BSDJ.
Dalam rangka mempertahankan dan melestarikan BSDJ, maka penulis memutuskan untuk menulis kamus tentang Flora dan Fauna dalam BSDJ. Pemilihan topik ini bukanlah tanpa alasan. Keberadaan flora dan fauna di Sumbawa merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Didapati begitu banyak dan beraneka ragam flora maupun fauna yang menarik dan patut untuk diteliti serta dipelajari. Kamus ini, selanjutnya, dimaksudkan sebagai sarana pendataan potensi Sumbawa dari segi keanekaragaman flora dan faunanya. Selain itu, dengan semakin banyaknya pendatang di daerah Sumbawa khususnya Jereweh, diharapkan keberadaan kamus ini dapat mempermudah mereka untuk memperlajari BSDJ dari segi flora dan faunanya sehingga ke depan diharapkan BSDJ bukan hanya digunakan oleh penduduk pulau Sumbawa saja tetapi setiap orang yang datang dan menetap di pulau Sumbawa.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan kamus dwibahasa Bahasa Sumbawa Dialek Jereweh – Indonesia adalah:
1.      Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia dan khazanah kebudayaan nasional.
2.      Untuk mempertahankan dan melestarikan BSDJ.
C. Manfaat
Kamus dwibahasa Bahasa Sumbawa Dialek Jereweh – Indonesia ini, diharapkan dapat mempermudah pemakai kamus dalam mempelajari BSDJ khususnya tentang flora dan fauna. Selain itu, kamus BSDJ juga diharapkan sebagai sarana pendataan keanekaragaman flora dan fauna di Sumbawa.

D. Teknik Penyajian Data
Data dalam kamus dwibahasa bahasa Sumbawa dialek Jereweh – Indonesia ini, disajikan secara alfabetis, sinonimis, dan logis, serta dilengkapi dengan transkripsi fonetis. Sehingga mempermudah pemakai kamus dalam memahami serta melafalkan kosa kata BSDJ.
Data-data dalam kamus dwibahasa ini, diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, yaitu dengan mewawancarai penutur asli BSDJ.



DATA
A

A.niq [a.nI?] n lebah madu; sebangsa serangga yang dapat menghasilkan madu (benda cair yang rasanya manis dan bisa dijadikan obat).
A.iq a.niq [a.I? a.nI?] n madu.
A.pi.pi.lo [a.pi.pi.lo] n kunang-kunang; binatang kecil sebangsa serangga yang mengeluarkan cahaya di malam hari.
A.ras [a.ras] n kangkung; tanaman air, warnanya hijau (enak dimakan sebagai sayur).
A.ruq [a.rU?] n tanaman dikotil, yang berdaun kecil, batangnya berduri, digunakan sebagai bahan pelengkap hidangan sepat (makanan khas Sumbawa).
A.suq [a.sU?] n anjing; binatang menyusui yang dipelihara sebagai binatang penjaga atau untuk berburu.
An.tap [an.tap’] n kacang panjang; kacang yang pohonnya merambat dan melilit; buahnya panjang berbiji-biji; dapat digunakan sebagai sayur atau lalapan.

B

Ba.geq [ba.gE?] n asam; buah yang rasanya asam, dapat dipakai sebagai bahan sayuran.
Don bageq [dɔn ba.gE?] n daun asam.
Pun ba.geq [pUn ba.gE?] n pohon asam.
Ba.i [ba.yi] n babi; jenis binatang yang berkembangbiak dengan cara beranak, bermoncong mulutnya, dan dagingnya dapat dikonsumsi sebagian orang.
Ba.loq [ba.lÉ”?] n buaya; binatang melata berdarah dingin (bertubuh besar dan pemakan daging), kulitnya terbuat dari zat tanduk.
Ba.so [ba.so] n jagung; jenis tanaman monokotil yang berumur pendek; dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti beras.
Ba.so.te.bu [ba.so.tÓ™.bu] n tebu; jenis tanaman monokotil yang mengandung air yang rasanya manis (untuk bahan gula).
Be.ak [be.yak’] n hewan sebangsa bebek.
Be.dus [bÓ™.dUs] n kambing; binatang berkaki empat memamah biak dan bertanduk (lebih kecil daripada sapi).
Be.leq [bÓ™.lE?] n ular; binatang melata dan berbisa.
Be.lo.kok [bÓ™.lÉ”.kÉ”k’] n bangau; binatang dari keluarga aves (burung) yang berkaki dan berleher panjang.
Be.ne.nang [bә.ne.naŋ] n cumi-cumi yang berukuran besar.
Be.re.ran [bÓ™.re.ran] n kadal.
Be.ru.tik [bÓ™.ru.tIk’] n cicak; binatang merayap berkaki empat, pemakan serangga.
Beng.ki.wa [bәŋ.ki.wa] n entok; hewan sebangsa bebek, berukuran lebih besar dari bebek.
Ber.tong [bәr.tɔŋ] n burung bertong; warnanya hitam, telurnya besar.
Bo.boq [bÉ”.bÉ”?] n landak laut; binatang berduri panjang dan runcing serta hidup di laut.
Bo.dok [bÉ”.dÉ”k’] n kucing; hewan menyusui berkaki empat, berbulu, suka berburu tikus.
Bo.kar [bo.kar] n labu siam; tanaman merambat, buahnya berukuran besar dan dapat diolah sebagai sayur.
Bo.teq [bo.tE?] n monyet; kera yang bulunya berwarna keabu-abuan dan berekor panjang.
Bru.nei [bru.nei] n buah yang rasanya manis, ukurannya kecil, mirip bidara.
Bu.sur [bu.sUr] n tanaman perdu, daunnya kecil-kecil warna hijau, bunga berwarna merah muda.

C

Ca.be [ca.be] n cabai; lombok; jenis tumbuhan yang berasa pedas serta dapat digunakan sebagai bahan sayuran.
Ce.ru.ring [cÓ™.ru.rIÅ‹] n duku; buah yang rasanya manis, dagingnya berwarna putih, ukurannya kecil, buahnya bergerombol (enak dimakan).
Cer.meq [cÓ™r.mE?] n belimbing wulu; tanaman perdu, buahnya lonjong, dapat digunakan sebagai bahan masakan (perasa asam), dapat juga digunakan untuk mengobati jerawat.

D

Dang.kong [daŋ.kɔŋ] n burung hantu; burung yang hanya keluar pada malam hari.
Do.ma [do.ma] n domba; jenis kambing yang berbulu tebal.
Du.ri.an [du.ri.yan] n sirsak; tanaman perdu, buahnya berdaging putih, agak masam, kulit buahnya berwarna hijau dan berduri tumpul.

E

E.taq [e.ta?] n sirih; tumbuhan merambat, daunnya dimakan bercampur gambir.
Em.paq [Ó™m.pa?] n ikan; jenis binatang yang hidup di dalam air dan umumnya berinsang.
Em.paq a.se-a.se [Ó™m.pa? a.se-a.se] n ikan yang berukuran kecil, biasanya diolah menjadi ikan asin (geri).
Em.paq ba.nang [әm.pa? ba.naŋ] n ikan bandeng.
Em.paq be.tok [Ó™m.pa? bÓ™.tÉ”k’] n ikan betok; jenis ikan air tawar, rasanya gurih, warnanya hitam.
Em.paq blu.kus [Ó™m.pa? blu.kUs] n ikan air tawar, warnanya hitam, dan berlendir.
Em.paq do.leq [Ó™m.pa? do.lE?] n ikan gabus; ikan yang hidup di air tawar, warnanya hitam, licin, dan kepalanya mirip ular.
Em.paq in.jong [әm.pa? In.jɔŋ] n ikan lemuru yang ukurannya kecil; Sardinella lemuru.
Em.paq ke.ta.mak [Ó™m.pa? kÓ™.ta.mak’] n ikan laut, berukuran sedang, dagingnya gurih (cocok untuk sepat).
Em.paq ke.tom.bong [әm.pa? kә.tɔm.bɔŋ] n ikan laut, ukurannya sedang, tubuhnya lonjong, sisiknya berwarna perak kecil-kecil.
Em.paq la.yang [әm.pa? la.yaŋ] n jenis ikan laut yang dapat melayang.
Em.paq la.yor [әm.pa? la.yɔr] n jenis ikan laut yang badannya panjang dan bentuk tubuhnya pipih, berwarna putih keperak-perakan.
Em.paq me.nga.li [Ó™m.pa? mÓ™.Å‹a.li] n ikan laut, ukurannya sedang, sisiknya berwarna perak, dagingnya gurih (cocok untuk sepat).
Em.paq men.jaer [Ó™m.pa? mÓ™n.jaEr] n ikan mujair; ikan air tawar, rasanya gurih, cocok untuk sepat, kelaq ruku, dan singang (masakan khas Sumbawa).
Em.paq pa.ri [Ó™m.pa? pa.ri] n ikan pari; ikan laut, bentuknya pipih, sebagian tulangnya adalah tulang rawan.
Em.paq po.got [әm.pa? pɔ.gɔť] n ikan batu; ikan laut yang kulitnya keras berwarna hitam, dagingnya lembut dan gurih.
Em.paq ru.maq [Ó™m.pa? ru.ma?] n ikan laut, ukurannya sedang, bentuknya lonjong, sisiknya kecil berwarna perak.
Em.paq si.mur [Ó™m.pa? si.mUr] n ikan air tawar, berpatil, badannya licin dan bersungut (gurih rasanya).
Em.paq ta.man [Ó™m.pa? ta.man] n ikan lemuru yang ukurannya besar; Sardinella lemuru.

G

Ga.goq [ga.gÉ”?] n labah-labah; serangga berkaki delapan, membuat rumah sekaligus perangkap mangsa seperti jarring-jaring.
Ga.sal [ga.sal] n delima; tumbuhan perdu dengan cabang yang rendah dan berduri jarang, daunnya kecil-kecil agak kaku berwarna hijau mengkilap, buahnya berkulit kekuning-kuningan, bijinya bisa dimakan dan untuk obat.
Ge.mi [gÓ™.mi] n kuman yang hidup di bulu binatang; ukurannya sangat kecil, hampir tak terlihat.
Ge.nem.pel [gÓ™.nem.pel] n kepiting air tawar, warnanya hitam, ukurannya kecil.
Gem.pu.rang [gәm.pu.raŋ] n molusca yang hidup di air tawar; sebangsa siput air tawar, ukurannya kecil.
Gol [gɔl] n bidara; pohon yang banyak dijumpai di daerah tandus, buahnya bulat kecil berwarna orange dan enak dimakan.
Gu.tu [gu.tu] n kutu; serangga yang tidak bersayap dan menghisap darah (bersifat parasit).

I

I.ruq [i.rU?] n lebah; jenis lebah yang tidak dapat menghasilkan madu.

J

Ja.ran [ja.ran] n kuda; mamalia berkaki empat, dipelihara untuk dipekerjakan (menarik cidomo), juga sebagai binatang pacuan.
Je [je] n jahe; tumbuhan monokotil yang merupakan rempah-rempah.
Je.la.ti [je.la.ti] n cacing; binatang melata yang bertubuh kecil, yang hidup dalam tanah, air, dsb.
Jem.paeq [jÓ™m.paE?] n tumbuhan yang dapat dimasak sebagai sayur, rasanya pahit, biasanya tumbuh di pinggiran selokan atau rawa.
Jet [jeť] n tumbuhan dikotil yang berbatang besar, buahnya manis, berwarna ungu, dan berukuran kecil.
Jon.tal [jɔn.tal] n lontar; pohonnya mirip pohon kelapa, buahnya dapat dimakan (rasanya manis, dagingnya bening seperti daging rambutan), daunnya dapat digunakan sebagai kulit rokok dan cetakan menjareal (jajanan khas Sumbawa).

K

Ke.boq [kÓ™.bÉ”?] n kerbau; mamalia berkaki empat, dipelihara untuk diambil dagingnya, juga untuk membajak sawah.
Ke.ca.ma [kÓ™.ca.ma] n kecambah; tumbuhan kecil yang baru tumbuh dari biji kacang-kacangan (yang disemaikan).
Ke.da.toq [kÓ™.da.tÉ”?] n kepompong; bakal kupu-kupu; bakal serangga yang berada dalam stadium ketiga sebelum berubah menjadi kupu-kupu.
Ke.dit [kÓ™.dIÅ¥] n burung pipit; ukurannya kecil, lincah, biasanya menghisap sari bunga, suaranya mencicit.
Ke.ke.dek [kÓ™.kE.dEk’] n sebangsa serangga, suaranya mirip suara jangkrik, ukurannya besar, mirip kecoak tapi tidak memiliki antena.
Ke.ku.duq [kÓ™.ku.dU?] n capung; serangga yang mirip helikopter.
Ke.ku.lat [ke.ku.lať] n jamur; jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak berbuah, yang berkembang biak dengan spora (bentuknya seperti payung dan banyak macamnya).
Ke.ku.ra [kÓ™.ku.ra] n kura-kura; binatang melata berkaki empat yang kulit punggungnya menyerupai helm.
Ke.le  [ke.le] n kelor; pohon menggurai yang daunnya biasanya dipakai sayur (buahnya bernama kelentang).
Ke.mang [kә.maŋ] n bunga; bagian tumbuhan yang merupakan bakal buah (warnanya indah beragam); kembang.
Ke.mang je.pun [kә.maŋ jә.pUn] n bunga kamboja.
Ke.mang ke.le [kә.maŋ ke.le] n bunga kelor.
Ke.mang ke.tu.jur [kә.maŋ kә.tu.jUr] n bunga turi.
Ke.mang ta.i a.yam [kә.maŋ ta.yi a.yam] n bunga marigold; bunga yang berwarna kuning dan berbau.
Ke.na.ngo [kÓ™.na.Å‹o] n walang sangit; serangga yang memiliki bau khas, merupakan hama tanaman.
Ke.pon.dong [kә.pɔn.dɔŋ] n buah yang rasanya manis, bergerombol seperti anggur, berukuran kecil, dagingnya berwarna merah muda, kulitnya berwarna kuning.
Ke.ri.taq [kÓ™.ri.ta?] n gurita; octopus; hewan laut yang memiliki tentakel dan berkepala besar.
Ke.ta.bang [kә.ta.baŋ] n ubi; tumbuhan menjalar atau berupa perdu yang berumbi besar dan berdaging serta berdaun menjari; termasuk dalam kelas dikotil.
Ke.ta.bang bi.son [kә.ta.baŋ bi.sɔn] n ubi yang berwarna ungu.
Ke.ta.bang lagiq [kә.ta.baŋ la.gI?] n ubi yang berbentuk agak bulat, dagingnya lembut.
Ke.ti.mus [kÓ™.ti.mUs] n tanaman perdu yang aromanya khas, daun mudanya berwarna coklat (digunakan sebagai bahan sepat), buahnya manis dan enak dimakan.
Ke.tu.jur [kÓ™.tu.jUr]  n  daun turi; tanaman dikotil yang dapat dimasak sebagai sayur, rasanya agak pahit.
Ko.lo [ko.lo] n burung perkutut; jenis burung yang suaranya merdu.
Ku.lur [ku.lUr] n tanaman yang buahnya seperti buah nangka namun ukurannya kecil (enak dimakan sebagai sayur), daunnya menjari.

L

La.toq [la.tÉ”?] n porifera berukuran kecil seperti paku.
Le.ne [le.ne] n semangka; tanaman rambat, buahnya besar, bentuknya bulat, dagingnya berwarna merah, banyak mengandung air.
Le.pang [le.paŋ] n kodok; katak; jenis binatang berkaki empat, pemakan serangga, dan pandai melompat.
Len.taq [lEn.ta?] n lintah; hewan yang tubuhnya pipih, dapat menghisap darah.
Li.nung [li.nUÅ‹]n belut; jenis ikan yang hidup di air tawar terutama di lumpur, bentuknya seperti ular dan warnanya coklat kehitam-hitaman (bisa dimakan).
Li.saq [li.sa?] n telur kutu; biasanya menempel pada batang rambut, warnanya bening mengkilap.
Lo.as [lo.was] n lengkuas; tanaman monokotil yang merupakan rempah-rempah.
Lom.paq [lɔm.pa?] n talas; jenis tanaman hias, umbinya dapat diolah sebagai makanan dan bahan obat-obatan.
Lon.to  [lÉ”n.to] n tumbuhan merambat.
Lon.to pri.ya [lɔn.to pri.ya] n tanaman pare yang merambat.
Lon.to po.na [lɔn.to po.na] n tanaman labu yang merambat.

M

Ma.ko [ma.ko] n tembakau; tumbuhan yang ditanam di dataran rendah, berdaun lebar untuk bahan utama rokok.
Ma.ta.no [ma.ta.no] n sebangsa serangga, sayapnya berkilau warna hitam, biru, ungu.
Ma.yung [ma.yUÅ‹] n rusa; kijang; menjangan.
Mi.a [mi.ya] n tumbuhan yang buahnya dapat dimasak sebagai sayur; buahnya sangat berlendir.

N

Nis [nIs] n cumi-cumi yang berukuran kecil.
Nya.le [ña.le] n cacing wawo (bisa dimakan).
Nya.muq  [ña.mU?] n jambu; pohon perdu yang banyak macamnya (jambu air, jambu biji, jambu monyet, dsb).
Nya.muq a.iq [ña.mU? a.yI?] n jambu air.
Nya.muq ba.tu [ña.mU? ba.tu] n jambu biji.
Nya.muq so.an [ña.mU? so.wan] n jambu monyet.
Nyur [ñUr] n kelapa; tumbahan yang biasanya tumbuh di pantai; air dan santannya dapat digunakan sebagai bahan dasar nata de coco; buah kelapa dapat diolah menjadi minyak goreng.

O

O.me [o.me] n kerang air payau; bentuknya pipih, warnanya hitam, rasanya gurih.

P

Pa.ce [pa.ce] n mengkudu; pohon yang daunnya lebar dan buahnya yang sudah matang berasa agak pedas (biasanya untuk ramuan obat).
Pa.de [pa.de] n padi; tanaman pangan yang batangnya kecil beruas-ruas dan buahnya berbiji tunggal; tumbuhan yang menghasilkan beras.
Pa.ya [pa.ya] n pepaya; tumbuhan berbatang lurus tidak beranting, buahnya menempel pada batang dan dagingnya lunak (rasanya manis).
Pe.lam [pÓ™.lam] n mangga; tanaman perdu yang buahnya manis (enak dimakan), daging buahnya berwarna kuning, merupakan tanaman musiman.
Pe.li.saq [pÓ™.li.sa?] n tanaman yang dapat dimasak sebagai sayur, ukurannya kecil dan pendek, buahnya bergeligir lima buah.
Pe.pang [pe.paŋ] n laron; sebangsa serangga yang memiliki dua pasang sayap, warnanya kuning, suka tempat yang terang.
Pi.o [pi.yo] n burung; binatang yang termasuk jenis unggas, berkaki dua, dan bersayap (biasanya bisa terbang); sebutan jenis unggas yang bisa terbang.
Pi.o ko.ak.ka.o [pi.yo ko.wak’.ka.wo] n burung yang memiliki suara yang khas.
Po.na [po.na] n labu; tanaman rambat berdaun keriting, buahnya besar berwarna kuning, dapat diolah sebagai sayur dan jajanan.
Pri.a [pri.ya] n pare; tanaman merambat yang dapat dimasak sebagai sayur dan rasanya pahit.
Pun.tiq [pUn.tI?] n pisang; tanaman yang hanya dapat berbuah sekali, buahnya bersisir, rasanya manis.
Ko.song pun.tiq [ko.sɔŋ pUn.tI?] n jantung pisang.
Pun.tiq ma.sak i.jo [pUn.tI? ma.sak’ i.jo] n pisang yang apabila buahnya berwarna hijau, lonjong.
Pun.tiq sa.ba [pUn.tI? sa.ba] n pisang yang buahnya dapat diolah sebagai pisang goreng.
Pun.tiq sang [pUn.tI? saŋ] n pisang yang bentuk dan rasanya seperti puntiq susu, namun ukurannya lebih besar.
Pun.tiq su.su [pUn.tI? su.su] n pisang yang buahnya kecil, berwarna kuning, rasanya manis.

R

Ra.se [ra.se] n musang; luwak; binatang malam (menyusui) yang suka makan ayam atau buah-buahan.
Re.bu [rÓ™.bu] n rumput; tumbuhan pendek yang berbatang kecil.
Re.ngit [rÓ™.Å‹IÅ¥] n nyamuk; binatang kelas serangga yang menghisap darah manusia maupun binatang (berkembang biak dengan bertelur dan menetas di air).
Re.se.lat [rә.sә.lať] n kerang air laut.
Ren.tek [rEn.tEk’] n biawak; jenis binatang melata, berkaki empat.
Ru.ku [ru.ku] n tanaman dikotil, mirip kemangi, aromanya khas, dapat digunakan untuk lalapan.

S

Sa.gar [sa.gar] n tumbuhan dikotil yang dapat dimasak sebagai sayur; memiliki bunga berukuran kecil yang berwarna merah tua.
Sa.te a.te [sa.te a.te] n tanaman yang berwarna ungu kehijauan, digunakan sebagai obat.
Sam.pi [sam.pi] n sapi; binatang ternak berkaki empat, berkembang biak dengan beranak (dimanfaatkan tenaga dan diambil dagingnya).
Sang [saŋ] n merica; lada.
Se.so.let [sÓ™.so.lEÅ¥] n tanaman rambat yang biasanya dimasak sebagai sayur, daunnya oval, teksturnya agak keras, berwarna hijau tua.
Si.soq [si.sÉ”?] n molusca yang hidup di air tawar.
So.re [so.re] n kepiting air payau.

T

Te.des [tE.dEs] n semut; serangga yang hidup berkelompok dan bergotong royong.
Te.des bu.nga [tE.dEs bu.Å‹a] n semut kecil coklat kehitam-hitaman, memiliki aroma yang khas.
Te.des mi.ra [tE.dEs mi.ra] n semut yang berwarna merah, gigitannya terasa gatal dan panas.
Te.des pi.sak [tE.dEs pi.sak’] n semut yang berwarna hitam, menyenangi buah-buahan seperti jambu, dsb.
Te.ko.kang [tә.ko.kaŋ] n keong sawah; berwarna hirtam, hidup di daerah berlumpur.
Te.me.ra.rak [tÓ™.mÓ™.ra.rak’] n serangga yang berkaki delapan, kakinya panjang, tubuhnya rambing, warnanya cokelat bening, rumahnya seperti jaring, namun tidak serapi jaring labah-labah.
Te.me.re.ne [tÓ™.mÓ™.re.ne] n rayap; serangga yang ukurannya kecil, berwarna kuning, pemakan kayu.
Te.me.ro.kos [tә.mә.rɔ.kɔs] n hewan air, biasanya hidup di sungai, warnanya bening, hidup berkoloni.
Te.mu.an [tÓ™.mu.wan] n tawon; jenis lebah yang memiliki sengat, tidak dapat menghasilkan madu.
Te.mu.an keng.kang [tә.mu.wan kEŋ.kaŋ] n tawon yang ukuran besar, berwarna coklat kehitaman.
Te.mu.ruk [tÓ™.mu.rUk’] n tanaman yang buahnya besar, panjang, berwarna hijau, buahnya bergeligir (seperti bintang), dapat dimasak sebagai sayur.
Te.nge.rang [tә.ŋә.raŋ] n semut merah yang berukuran besar.
Te.rong [tә.rɔŋ] n terung.
Te.rong be.lo [tә.rɔŋ be.lo] n terung yang panjang, dan berwarna hijau.
Te.rong ke.la.tik [tÓ™.rɔŋ kÓ™.la.tIk’] n tomat.
Te.rong pa.raq [tә.rɔŋ pa.ra?] n terung yang rasanya sepat, buahnya berwarna kuning, berukuran kecil, dan bentuknya bulat.
Te.rong re.ngeq [tә.rɔŋ rә.ŋE?] n terung yang berbentuk bulat, kecil, dan krenyes.
Te.rong u.ngu [tә.rɔŋ u.ŋu] n tanaman terung panjang, dan berwarna ungu; dapat dimasak sebagai sayur.
Te.rong u.nyil [tә.rɔŋ u.ñIl] n terung yang berwarna ungu, berukuran kecil, bentuknya bulat.
Tel.du [tÓ™l.du] n kalajengking; jenis serangga yang memiliki kaki berpasang-pasangan (bagian kaki depan bersupit), dan ekornya ada sengatnya.
Ti.num [ti.nUm] n mentimun; tumbuhan menjalar yang buahnya bulat panjang; sering digunakan untuk lalapan.
To.keq [to.kE?] n tokek; binatang merayap seperti cicak (lebih besar dari cicak), dan kulitnya kasap berbintil-bintil.

U

U.nal [u.nal] n lumut; tumbuhan (hijau atau kekuning-kuningan) yang tumbuh banyak dan berkelompok membentuk hamparan menyerupai beledru pada batu, kayu, tanah, dsb.
U.tun-u.tun [u.tUn-u.tUn] n sebangsa forifera yang dapat dimakan, warnanya hijau, bentuknya seperti akar-akaran, rasanya gurih, hidup di laut.
U.yang [u.yaŋ] n udang; binatang laut berkulit keras, dan berbuku-buku badannya.

PENUTUP

Kesimpulan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, kosa kata tentang flora dan fauna dalam bahasa Sumbawa dialek Jereweh, tidak ada yang diawali dengan fonem /f/, /h/, /q/, /v/, /w/, /x/, /y/, dan /z/. Selain itu, tidak terdapat bunyi [x], [Å¡], [z], [v], dan [f].

0 komentar:

Posting Komentar